Sumber : http://www.pendopotatito.com/?p=748
Mar 28, 2012 by pendopotatito

Beberapa waktu yang lalu, saya mengikuti diskusi penulisan yang diadakan Penerbit Mizan dan Goodreads Indonesia: Berfantasi Tidak Dilarang, yang menghadirkan pembicara penulis-penulis fantasi dalam negeri seperti Djokolelono, Ami Raditya, dan Fredrik Nael.
Setelah sekian lama vakum menulis fantasi, Pak Djokolelono mengeluarkan novel fantasi terbarunya, Anak Rembulan, yang bertema fantasi lokal (dalam negeri), sementara Ami Raditya adalah founder hikayat Vandaria (yang diterbitkan Gramedia, dan laris manis bukunya), sedangkan Fredrik Nael salah satu finalis lomba Fantasi Fiesta yang rutin diadakan tiap tahunnya.
Dalam diskusi tersebut dikatakan menulis cerita fantasi itu, mudah. Tidak akan sulit jika saat akan memulai menulis fantasi, ide cerita, alur cerita, karakter dan segmentasi pembacanya jelas. Seperti halnya menulis cerita fiksi lainnya, ide cerita menulis fantasi harus unik.Tak harus menyajikan dunia baru atau antah berantah, atau ikut-ikutan trend fantasi yang sedang marak. Ciptakan ide sendiri, kalau perlu mengangkat budaya lokal.
Nah, buat yang ingin mencoba kepiwaiaannya menulis cerita fantasi, yuk ikutan Sayembara Menulis Cerpen Fantastic Fiction 2012. Ini infonya yang saya ambil dari Blog Ufuk Fiction Magazine:
Sebagai garda depan perfiksian di Tanah Air, Ufuk Fiction menantang kamu meningkatkan kreativitas dan imajinasimu melalui SAYEMBARA MENULIS CERPEN FANTASTIC FICTION 2012. Sayembara ini merupakan bentuk apresiasi bagi kamu pecinta cerita fantasi yang mempunyai minat, bakat, dan kemampuan dalam menulis. Melalui sayembara ini, diharapkan nantinya kamu terpacu untuk menulis, utamanya menulis fiksi fantasi dengan lebih baik dan bermutu sehingga akan lahir dan tumbuh penulis-penulis fantasi andal di negeri ini. Adapun syarat-syaratnya adalah sebagai berikut.
Selamat pagi mbak Noorhanilaksmi, kebetulan bunda melihat info di link-nya mbak Noor. Bunda tertarik tapi bunda belum pernah mengenai bagaimana cara penulisan Fantastic Fiction ini. Melihat ilustrasi di postingan Noor, bunda teringat ketika perasaan senang dalam hati bunda karena buku Princess Hoshiko adalah salah satu buku yang bunda dapatkan sebagai hadiah pemenangan lomba menulis yang diadakan oleh Emak-Emak Blogger beberapa waktu yl, tentunya juga hadiah berupa cash. Apakah sebelum menulis FF itu kita harus membaca salah satu karya? Begitu? Mohon pencerahan ya Mbak Noor. Bunda ucapkan terima kasih untuk perhatian Noor.
Wow selamat ya Bunda kereen atas kemenangannya. Jujur Bunda saya juga lagi coba belajar juga, untuk Fantastic Fiction memang harus banyak baca dari karya-karya penulis yang memang fokus dalam penulisan genre ini. Seperti yang sy tahu Bapak Djokolelono mengeluarkan novel fantasi terbarunya, Anak Rembulan, yang bertema fantasi lokal (dalam negeri), sementara Ami Raditya adalah founder hikayat Vandaria (yang diterbitkan Gramedia, dan laris manis bukunya), sedangkan Fredrik Nael salah satu finalis lomba Fantasi Fiesta yang rutin diadakan tiap tahunnya.
Nah Vandaria Saga Bunda bisa ikutan jadi anggota di sini. Search FB Vandaria Saga dan Like di sini banyak share cerita FF. Saya juga ingin baca buku Anak Rembulannya pak Djoko, tapi belum sempat beli. Karena kita baru belajar genre ini Bun, kita harus bnk baca karya2 penulis FF. Tapi tetap semangat Bunda, semua bisa karena mau belajar 🙂 Pasti Bisaa. Oya bun ada event FF juga bunda cek2 aja di Cat Info Kompetisi. Ada lomba menilis FF. Semangat ya Bun dan terima kasih sudah mampir2 🙂 Cayoooo
ikutan ah,…salam kenal dari umi jida…mau nyoba nulis fiksi, selama ini belajarnya nulis buku materi…semoga bisaa…
Semangat 🙂
wah bu kesemsem mo ikutan, tpi serasa masih ngawur mengkristlkan imajinasinya…soalnya fiksi fantastic itu spt gimana ?
banyak contoh2nya searching do google dan pelajari 🙂 …kita sama2 belajar :)….semangat ya …
pengen ikut…
Semangat Semangat 🙂