Resensi Novel Beautiful Mistake
Judul : Beautiful Mistake
Tag Line : Tuhan sudah merencanakan aku dan kamu bertemu di suatu waktu
Penulis : Novel Kolaborasi Beautiful Mistake (Sefryana Khairil) & Chokoreto (Prisca Primasari)
ISBN : (13) 978-979-780-539-5 & (10) 979-780-539-5
Tebal : 257 hal
Penerbit : Gagas Media
Sinopsis :
Pas jalan ke Gramedia ketemu novel yang unik dalam covernya. Pertama jatuh cinta dengan cover-nya yang manis. Ternyata novel kolaborasi dua penulis muda yang menjadi favorit penerbit Gagas Media.
Sebuah kolaborasi yang manis antara Sefryana Khairil dengan kisah romantisnya Beautiful Mistake dan Prisca Primasari dengan kisah Chokoreto. Dua cerita terpisah yang sama-sama mengaduk perasaan sentimentil romantic.
Sefryana Khairil dengan Beautiful Mistake, membaca kisah dari awal tentang sosok gadis yang mandiri, seorang fotografer bernama Nadine yang tengah patah hati. Dalam sebuah One Love Bar tanpa sengaja bertemu seorang bertender bernama Fajar.
Pertemuan dua hati tanpa sengaja menciptakan sensasi tersendiri di first sight mereka. Tapi Nadine dibuat penasaran karena Fajar sepertinya sangat sulit untuk mengakui bahwa pertemuan ini telah merubah hidupnya. Segala rasa patah hati karena ditinggal menikah mantannya hilang seketika. Sefryana Kharil mampu membuat aku merasa penasaran dengan arul kisah cinta yang rasanya sangat sulit terjangkau.
Fajar bersikap dingin di awalnya karena dia adalah seorang duda yang merasa kehilangan dengan kematian Mia istrinya. Sosok pria pecinta sejati yang terus merasa bahwa Mia selalu besamanya selama enam tahun meninggal, hingga Nadine membuatnya tersadar kalau itu hanyalah menyiksa.
Nadine sosok wanita tangguh yang mengejar apa yang menjadi kata hatinya, ia yakin hanya Fajarlah yang akan membuatnya bahagia. Jatuh bangun dengan sikap Fajar yang tiba-tiba sangat hangat dan tiba-tiba dingin bahkan menjauh selama dua tahun.
Menarik! Dengan bumbu romantisme yang tercipta, mampu membuat hati berdebar saat kisah mereka berdua di suatu malam. Dan benar ternyata cinta menghadirkan pengorbanaan, perasaan yang terbolak-balik hingga ending-nya menjadi Beautiful Mistake. Dua hati yang mencoba menyatu diantara perbedaan.
Chokoreto, cerita yang hangat ber-setting restaurant coklat dengan berbagai macam racikan yang menggoda. Nuansa salah sudut tempat bernama Distrik Jiyugaoka Tokyo, Jepang dimana Kai dan Yuki mulai mengawali kisah persahabatan.
Kai yang ternyata seorang yang berbakat dalam pianist karena menurunkan bakat mamanya yang meninggalkan dia saat masih kecil. Hingga akhirnya perjalanan hati yang memutuskan Kai untuk meninggalkan semua tentang piano. Dia lakukan demi Toosan-nya yang menderita kangker paru-paru.
Hingga akhirnya bertemu dengan Yuki yang seorang penulis novel yang mengikuti kursus piano untuk memberi arwah dalam novel yang tengah digarapnya. Pada saat mengantar Yuki inilah Kai kembali jatuh cinta dengan dunia pianist, yang membuat Kai bertemu dengan salah satu pianist besar yang sama-sama alumni dari St. Petersburg. Rusia sekaligus tokoh dalam novel yang tengah Yuki tulis.
Membaca cerita Chokoreto banyak belajar bahasa baru teutama bahasa Jepang dari sebutan Toosan berarti ayah, Gomen berarti maaf, Konichiwa saat pertama kali bertemu customer.
Berbagai istilah dalam music piano dari chopin, lagu Transcendental Etude N 10 hingga penyakit yang paling ditakuti panist adalah Tendonitis. Sebuah penyakit mimpi buruk yang membuat pianist tidak bisa lagi menggerakan jari-jarinya.
Sebuah kisah yang melengakapi antara Kai dan Yuki. Yuki yang sangat pemalu, mendorong Kai ingin melatih keberanian Yuki dengan menjadi pelayan di Chokoreto. Sebaliknya Yuki mulai memotivasi Kai untuk kembali pada dunia pianist yang sebenarnya tidak pernah bisa ditinggalkan.
Kisah persahabatn dikemas manis bagaimana Kai berusaha keras mewujudkan keinginan Yuki yang bisa menerbitkan novel dengan konsekuensi melakukan semacam press release dan bedah buku. Sementara inilah kelemahan Yuki. Yuki tidak bisa tampil di depan umum, terlalu grogi. Tapi Kai melatihnya dengan menjadikan Yuki pelayan café Chokoreto agar terbiasa berhadapan dengan publik.
Hingga akhirnya press relase bisa terwujud di café Chokoreto. Yuki mencoba memenuhi janjinya terhadap ayah Kai yang berharap lebih. Yuki menyadari ternyata ayah Kai menginginkan anaknya bisa mengejar apa yang menjadi impiannya. Jangan terlalu khawatir akan sakit dirinya.
Cerita berakhir dengan manis, Kai berhasil meraih juara dua dalam kompetisi piano. Semua masih saling berhubungan dan bertemu hingga tersadar biarkan waktu terlewati dan semua akan baik-baik saja.
Membaca novel berdomasi pink menghadirkan sesuatu yang manis dalam beberapa saat. So enjoy reading !
Bursa Efek Jakarta, 11 Mai 2012 on my lunch time
Me and Beautiful Mistake