Oleh
Ustadz Herfy Ghulam Faizi, Lc
Pentingnya Parenting :
- Sesorang akan menjadi baik diawali dengan pembentukan ahlaq Islamnya yang baik dan diawali di rumah. Konsep parenting islami ini sangatlah penting diketahui oleh setiap keluarga karena akan menjadi dasar yang kuat untuk pendidikan anak-anak.
Salah mengambil sikap dalam mendidik anak, bisa berakibat fatal untuk perkembangan anak. Seorang anak yang kuat dasar pemahaman agamanya akan lebih tenang dan tak mudah diombang-ambing oleh pengaruh luar yang bisa merugikan dirinya. Pondasi dasar pendidikan keluarga inilah yang patut diperhatikan agar anak mampu memahami dirinya serta perannya sebagai pemimpin di muka bumi.
- Dalam Al Qur’an dicontohkan dalam surat Ali Imron? Kenapa keluarga Ali Imron yang keluarga biasa terpilih terpilih? Karena keseluruhan keluarga ini mempunyai ahlaq yang baik.
Jika kita diajari oleh Nabi untuk bershalawat di mana di sana dicantumkan dua Nabi,maka jelas pesannya. Karena keduanya memang teladan bagi manusia. Sebagaimana yang disebutkan dalam al-Qur’an bahwa Uswatun Hasanah hanya disematkan untuk kedua Nabi ini yakni : Nabi Ibrahim alaihis salam dan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
Tetapi yang menarik adalah, shalawat kita ternyata juga diperuntukkan bagi keluarga keduanya. Sungguh ini sebuah kemuliaan bagi kedua keluarga mulia ini. Dan sekaligus menyampaikan bahwa kedua keluarga ini memang layak didoakan bagi seluruh manusia. Karena memang mereka dua keluarga mulia.
Tetapi ada yang menarik dalam al-Qur’an. Ada satu keluarga istimewa yakni keluarga Imron. Keistimewaan itu jelas terlihat. Ditandai oleh beberapa hal:
- Inilah satu-satunya keluarga yang dipakai untuk menjadi Nama Surat dalam al-Qur’an
Tidak ada surat al-Qur’an yang menggunakan nama keluarga kecuali Surat Ali Imron (Keluarga Imron)
- Inilah keluarga biasa yang dipuji sejajar dengan keluarga Nabi
Sebagaimana yang bisa kita baca dalam ayat:
إِنَّاللَّهَاصْطَفَىآَدَمَوَنُوحًاوَآَلَإِبْرَاهِيمَوَآَلَعِمْرَانَعَلَىالْعَالَمِينَ (33)
“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing)” (Qs. Ali Imron: 33)
Di dalam ayat ini, Allah memilih di atas segala umat dua Nabi: Adam dan Nuh, serta dua keluarga: Keluarga Ibrahim dan Keluarga Imron.
- Inilah keluarga ideal yang dibandingkan lebih mulia dari keluarga dua Nabi .
Ayat terakhir dalam Surat at-Tahrim menjelaskan hal itu:
وَمَرْيَمَابْنَتَعِمْرَانَالَّتِيأَحْصَنَتْفَرْجَهَافَنَفَخْنَافِيهِمِنْرُوحِنَاوَصَدَّقَتْبِكَلِمَاتِرَبِّهَاوَكُتُبِهِوَكَانَتْمِنَالْقَانِتِينَ
“Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-KitabNya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat.” (Qs. At-Tahrim: 12)
Ayat ini diawali oleh dua ayat sebelumnya. Di mana ayat 10 Allah menyampaikan tentang istri dua Nabi yang kafir yakni istri Nabi Nuh dan istri Nabi Luth. Selanjutnya di ayat 11 Allah berfirman tentang istri Fir’aun yang beriman, sementara suaminya kafir. Dan di akhir Surat at-Tahrim, Allah memuji Maryam sebagai orang sangat mulia yang merupakan putri Imron. Dan kelak, dialah wanita yang melahirkan seorang Nabi dengan cara mukjizat yaitu Nabi Isa alaihis salam.
Tentu ada banyak pesan tentang pemunculan keluarga Imron. Di antara pesan sangat penting adalah :
- Jangan beralasan dengan Nabi Nuh ketika kita gagal mendidik anak. Sebab Allah telah menegur Nabi Nuh saat dia tidak sanggup membimbing anaknya hingga mau naik ke bahtera bersama orang-orang beriman.
قَالَيَانُوحُإِنَّهُلَيْسَمِنْأَهْلِكَإِنَّهُعَمَلٌغَيْرُصَالِحٍفَلَاتَسْأَلْنِمَالَيْسَلَكَبِهِعِلْمٌإِنِّيأَعِظُكَأَنْتَكُونَمِنَالْجَاهِلِينَ
Allah berfirman: ” Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya ia adalah perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.” (Qs. Hud: 46)
Teguran ini Allah sampaikan kepada Nabi Nuh setelah Nabi Nuh bertanya kepada Allah mengapa anaknya ikut ditenggelamkan bersama orang-orang kafir.
- Jangan berkata bahwa keluarga kita tidak bisa menjadi mulia seperti keluarga para Nabi. Karena ternyata keluarga Imron yang merupakan keluarga manusia biasa pun bisa menjadi sejajar dengan keluarga Nabi. Dan karena para nabi diutus untuk menjadi pembimbing dan teladan bagi manusia.
Tapi sayangnya, sebagian kita masih terbalik dalam menyikapi generasi dan keluarganya. Saat ada yang gagal mendidik anak, berdalih dengan Nabi Nuh. Padahal seharusnya tidak boleh, karena Nuh telah ditegur Allah. Sementara saat keberatan dalam melahirkan keluarga istimewa, acapkali ada yang berkata bahwa kita bukan keluarga Nabi. Padahal, keluarga Imron pun bisa sejajar dengan keluarga Nabi bahkan bisa lebih baik.
Mudah-mudahkan kita dimudahkan dan selalu diberi petunjuk untuk menjaga keluarga yang kita sayangi. Mohon maaf bila ada kesalahan penulisan semata-mata karena kelalaian diri pribadi.
link :https://mefornasabilina.wordpress.com/2016/04/20/kajian-sabilina/